Bertemanlah dengan dirimu sendiri!
Ketika negative self-talk hadir, kamu menjadi seorang kritikus atas dirimu sendiri. Bentuk evaluasi atas diri memang diperlukan, namun jika dilakukan secara berlebihan, hal ini tentu akan berdampak tidak baik bagi dirimu. Salah satu cara yang kamu dapat lakukan untuk mengatasi dialog negatif dengan diri ialah dengan berteman dengan dirimu.
Kamu dapat memperlakukan dirimu layaknya sebagai seorang teman, bagaimana ada hati yang kamu jaga dan sayangi, karena terkadang kita jauh lebih mudah melakukan toleransi dengan orang lain daripada dengan diri kita sendiri. Kalau bukan kita yang menyayangi diri kita, siapa lagi?
Ketika kamu telah dapat mempelajari dan mengetahui pola pikiran dan perasaan negatif yang hadir pada dirimu, kamu dapat dengan perlahan mencoba mengubah persepsi negatif menjadi sesuatu yang lebih positif dan netral. Kamu bisa mencoba untuk melakukan perubahan persepsi secara perlahan dengan coba berdialog dengan diri, ‘Apakah aku benar-benar jelek dan tidak mampu?’
Pengaruh Pada Sensor Kamera
Pergantian LCD bisa memberikan tekanan pada sensor kamera, terutama jika proses penggantian tidak dilakukan dengan hati-hati. Tekanan berlebih pada sensor dapat menyebabkan kerusakan dan akibatnya, hasil foto menjadi buram.
“Kenapa aku jelek?” Kenali sebagai Negative Self-Talk
Ucapan atau pemikiran negatif yang ditujukan dari dan kepada diri sendiri disebut dengan istilah negative self-talk atau bentuk dialog negatif dengan diri. Negative self-talk dapat dialami oleh siapa pun dan hadir dalam berbagai macam bentuk. Hal ini bisa hadir sebagai bentuk ketidakberdayaan, penyalahan diri atas situasi yang ada hingga self-esteem yang buruk.
Pada dasarnya, negative self-talk adalah dialog batin dengan diri sendiri yang pada akhirnya membatasimu untuk percaya kemampuan dan potensimu sendiri. Negative self-talk membuatmu kehilangan kemampuan untuk melakukan perubahan positif hingga menurunnya kepercayaan akan dirimu sendiri. Jadi, self-talk yang negatif tidak hanya membuat stres, tetapi juga dapat menghambatmu untuk meraih kesuksesan!
Ingat, self-harm tidak terbatas hanya pada fisik saja, tapi bisa perkataan pada diri sendiri.
Wir verwenden Cookies und Daten, um
Wenn Sie „Alle akzeptieren“ auswählen, verwenden wir Cookies und Daten auch, um
Wenn Sie „Alle ablehnen“ auswählen, verwenden wir Cookies nicht für diese zusätzlichen Zwecke.
Nicht personalisierte Inhalte und Werbung werden u. a. von Inhalten, die Sie sich gerade ansehen, und Ihrem Standort beeinflusst (welche Werbung Sie sehen, basiert auf Ihrem ungefähren Standort). Personalisierte Inhalte und Werbung können auch Videoempfehlungen, eine individuelle YouTube-Startseite und individuelle Werbung enthalten, die auf früheren Aktivitäten wie auf YouTube angesehenen Videos und Suchanfragen auf YouTube beruhen. Sofern relevant, verwenden wir Cookies und Daten außerdem, um Inhalte und Werbung altersgerecht zu gestalten.
Wählen Sie „Weitere Optionen“ aus, um sich zusätzliche Informationen anzusehen, einschließlich Details zum Verwalten Ihrer Datenschutzeinstellungen. Sie können auch jederzeit g.co/privacytools besuchen.
"Duh, kok jelek ya. Ganti angle ah!" — batin banyak orang saat selfie.
Pernahkah kamu merasa bahwa kamu sudah cukup ganteng/cantik saat melihat dirimu sendiri di cermin, tapi merasa kecewa dengan foto dirimu yang baru saja diambil. Akhirnya kamu harus melakukan foto berkali-kali, sampai mendapatkan yang menurutmu pas.
Ya, kamu gak sendiri, bahkan orang-orang yang kamu rasa sangat amat good looking juga mengalaminya. Dan ternyata itu hal yang wajar, loh, karena bisa dijelaskan secara ilmiah.
Masalahnya kenapa kita terlihat lebih ganteng/cantik di cermin? Apakah benar seperti itu? Dilansir dari berbagai sumber, baca lebih lanjut di sini, untuk tahu selengkapnya!
Cara Mengatasi Ganti LCD Kamera Jadi Jelek
Ada beberapa solusi yang bisa Anda terapkan untuk mengatasinya, berikut diantaranya:
Bahaya Negative Self-Talk
Tod (2011) menyebutkan bahwa negative self-talk sangat berkaitan dengan peningkatan risiko masalah kesalahan mental. Dialog negatif dengan diri menyebabkan terjadinya penurunan motivasi serta hadirnya perasaan tidak berdaya yang jauh lebih besar dibandingkan dengan seseorang yang tidak melakukan negative self-talk.
Seseorang yang rutin melakukan negative self-talk cenderung sulit untuk dapat melihat berbagai peluang yang ada sehingga terdapat kecenderungan untuk mengalami risiko stres. Selain itu, kecintaan pada diri sendiri juga bisa berkurang.
Selain beberapa dampak yang telah disebutkan di atas, terdapat beberapa konsekuensi sebagai dampak dari negative self-talk (Walter,2019), diantaranya seperti :
Cara Mengatasi Negative Self-Talk
Ada banyak cara untuk mengurangi negative self-talk dalam kehidupan sehari-hari. Setiap orang memiliki caranya sendiri untuk dapat mengatasi negative self-talk yang hadir, namun kali ini ada beberapa tips yang telah Kampuspsikologi rangkum untukmu!
Pergerakan sangat-sangat berpengaruh pada penampilan seseorang, tapi tidak begitu pada foto
Foto itu statis, tapi manusia tidak. Karena kita selalu bergerak setiap saat, cara wajah bergerak menjadi persepsi penting seseorang dalam mengidentifikasi fitur wajah mereka.
Senyum nanggung maupun penuh yang tertangkap kamera, jelas akan dianggap tidak semenarik gerakan senyum ramah seutuhnya yang kamu lihat di cermin. Kehilangan aspek pergerakan dalam foto ini adalah segalanya.
Lebih jauh lagi, orang cenderung menunjukkan ekspresi aneh di foto yang hampir gak ada orang sadar di kehidupan sehari hari. Itu karena kita mengingat rata-rata kumulatif ekspresi wajah daripada tiap pergerakan spesifiknya. Kadang kita akan mendapatkan foto yang sangat jelek daripada penampilan kita yang seharusnya.
Bongkar dan Bersihkan Ulang
Yang pertama salah satu solusi untuk mengatasinya tentu dengan membongkar lalu membersihkan ulang bagian kamera tersebut sehingga kamera tidak jelek atau buram.
Proses pembongkaran ini musti dilakukan oleh ahlinya saya sarankan untuk melakukanya di tempat service sebelumnya, mintalah untuk membongkar lagi dan bersihkan area kamera yang buram tersebut.
Selain itu terkadang juga di bagian tempat lensa ada plastik LCD yang menutupi sehingga beberapa teknisi melepas plastik yang menghalangi tersebut supaya kameranya tidak buram.
Setelah selesai dibersihkan silahkan cek kembali apakah hasilnya buram atau tidak masih? jika masih mungkin faktor bawaan LCD yang kurang bagus.
Atraktif dan fotogenik itu dua hal yang berbeda, hanya karena kamu atraktif, belum tentu kamu fotogenik, begitu juga sebaliknya
Seseorang bisa terlihat di foto secara jauh berbeda dari penampilan aslinya. Tentunya itu sebagai hasil intervensi berbagai faktor pendukung foto tersebut, misalnya: pencahayaan, pose, angle/sudut ambil gambar dan lain sebagainya.
Untuk menjadi fotogenik, perlu ada latihan dan pengalaman, meskipun dalam beberapa kasus tertentu, itu bisa didapatkan secara alami. Dilansir dari observer.com, orang yang dalam kehidupan sehari-hari dianggap kurang menarik, bisa menjadi fotogenik dengan pengalaman dan uji coba yang terus mereka lakukan.
Jadi, wajar kan jika kamu terlihat lebih ganteng/centik di cermin daripada di hasil foto. Kamu lebih ganteng/cantik sebagai manusia seutuhnya kok, dengan segala pergerakan dan ekspresi tulus yang kamu lakukan.
Karena itu, kamu gak perlu terlalu memikirkan bagaimana dirimu terlihat di foto atau media sosial, karena dirimulah secara nyata yang paling berarti. Cheer up!
Baca juga: Klaim Ahli: “Ini Cara Mendeteksi Homoseksualitas Pada Anak Kecil”
“Jelek banget sih aku!”
“Kok aku cuman bisa gini sih?”
“Kenapa sih aku ga bisa ngelakuin lebih?”
Pernahkah kamu mengungkapkan dialog-dialog di atas kepada dirimu sendiri? Kamu melihat dirimu sebagai sosok yang buruk dan tidak memiliki kemampuan apa pun dibandingkan orang lain. Kamu meyakini berbagai penilaian negatif yang justru datang dan berasal dari kritik atas dirimu sendiri. Apakah kamu pernah berada di situasi tersebut?